Keutamaan Menjawab
Salam
Apabila kita bertemu atau berpisah dengan sesama muslim,
diwajibkan mengucapkan salam yang diajarkan dalam Islam. Yakni Assalamu’alaikum
wa rohmatullahi zoa barakatuh (Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat dan
barokah kepadamu). Muhammad Rosulullah saw. Bersabda: “Jika salah seorang di
antara kalian bertemu dengan saudaranya, maka hendaklah dia mengucapkan salam.
Jika keduanya dipisahkan oleh pohon, dinding, atau batu, lalu bertemu kembali,
maka hendaklah dia mengucapkan salam lagi.” (HR. Abu Dawud dari Abu Huroiroh
ra)
Oleh karena “Salam” dalam Islam ini mengandung do’a, maka tidak
hanya sekedar untuk bertegur sapa, melainkan juga:
1.
Suatu
ajakan bersahabat antar umat Islam.
2.
Mempererat
tali ukhuwah Islamiyah karena saling mendo’akan.
3.
Menegakkan
syi’ar agama Allah SWT.
Menyebarkan salam salah satu cara menggalang persatuan, dan
dapat mengantarkan pelakunya ke Surga. Abu Huroiroh ra. Mengabarkan, Rosulullah
saw. Bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan
kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Tidakkah kalian mau aku
tunjukkan sesuatu yang apabila kalian kerjakan akan menjadikan kalian saling
mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
anjurkan mengucapkan salam ini tidak terbatas pada orang yang kita kenal saja. Kepada orang lain yang belum kita kenal sekaligus, asalkan dia muslim idealnya kita mengucapkan salam juga. Abdullah bin ‘Amru bin Al-“Ash ra. Menceritakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rosulullah saw. “Bagaimanakah Islam yang baik itu, ya Rosulullah?” Beliau makan kepada orang yang memeluknya, dan ucapkanlah salam baik kepada orang yang sudah engkau kenal maupun orang yang belum engkau kenal” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Ucapan salam juga boleh kita sampaikan kepada lawan jenis,
sedalipun bukan muhrim. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Asma’
binti Yazid ra. Mengatakan: “Rosulullah saw. Pernah berjalan melewati kami dan
melihat sekelompok wanita sedang duduk-duduk, maka beliau mengucapkan salam
kepada kami.” (HR. Abu Dawud). Bahkan janganlah kita enggan mengucapkan salam
kepada anak-anak sekalipun. Sebab mereka juga berhak mendapat penghormatan.
Anas bin Malik ra. Menuturkan, Rasulullah saw. Bertemu dengan beberapa anak,
lalu beliau memberi salam kepada mereka. (HR. Muslim)
Siapakah yang wajib mengucakan salam lebih dulu? Abu Huroiroh
ra. Mengutarakan, Rosulullah saw. Bersabda: “Orang yang naik kendaraan
memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki, sedangkan orang yang berjalan
memberikan salam kepada orang yang duduk, dan yang sedikit jumlahnya memberikan
salam kepada yang lebih banyak.” (Muttafaqun ‘Alaih). Namun dalam prakteknya
tidak harus demikian. Sebab adakalanya yang berkendaraan lupa untuk mengucapkan
salam lebih dulu kepada yang berjalan kaki. Jadi menurut kami, siapa yang
teringat anjuran menyebarkan salam, sebaiknya dialah yang mengucapkan salam
lebih dulu.
Orang yang mengucapkan salam lebih dulu. Termasuk orang yang
baik keislamannya. Abu Umamah Sudhiy bin ‘Ajlan Al-Bahili ra, mengatakan:
“Sesungguhnya sebaik-baik manusia menurut Allah adalah orang yang memulai’
mengucapkan salam.” (HR. Abu dawud). Orang yang memberi salam lebih dulu
dikatakan lebih baik, karena bisa dipastikan hatinya tidak punya prasangka
apa-apa kepada orang lain. Dan salam yang dia ucapkan tentunya bertujuan untuk
menjalin hubungan yang lebih baik. Orang yang mengucap salam lebih dulu lebih
dicintai Allah SWT.
Ibnu Umar ra. Mengatakan, Rosulullah saw. Bersabda: “Apakah
dua orang muslim bertemu lantas salah satunya memberi salam kepada yang lain,
maka yang mendahului mengucapkan salam lebih dicintai Allah SWT dan wajahnya
lebih berseri-seri dari temannya itu. Apabila keduanya berjabat tangan, maka
Allah akan menurunkan seratus rahmat kepada keduanya, (dengan ketentuan) bagi yang memulainya
mendapat 90 rahmat dan yang diajak berjabat tangan mendapat 10 rahmat.” (HR.
Tirmidzi)
Semakin lengkap kalimat salam yang kita ucapkan, semakin
besar ppahalanya. Imron bin Husein ra. Mengisahkan, ada seorang lelaki datang
kepada Rosulullah saw. Dengan mengucap, “Assalamu’alaikum.” Setelah menjawab,
beliau bersabda: “Sepuluh.” Kemudian datang lagi orang lainnya dengan
mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum m rohmatullaahi.” Sesudah menjawabnya,
Rasulullah saw. Berkata, “Dua puluh.” Selang beberapa waktu kemudian, datang
orang yang lain lagi seraya mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum wa
rohmatullaahi m barokatuh.” Setelah menjawabnya, Rosulullah saw berkomentar,
“Tiga puluh.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Hadits ini menegaskan kepada kita,
bahwa setiap perbuatan baik seperti mengucapkan salam, selalu ada pahalanya.
Besar, kecilnya pahala yang kita peroleh, tergantung dari seberapa sempurna
kita mngerjakannya. Jadi semakin lengkap salam yang kita ucapkan, semakin besar
pahala yang kita peroleh.
Orang yang mendapat ucapan salam, juga wajib menjawabnya.
Apabila orang yang diberi salam itu sendiri, maka ia harus langsung
menjawabnya. Jika yang diberi salam itu banyak, kewajiban menjawabnya adalah
fardhu kifayah. Yakni cukuplah salah seorang atau bebrapa orang di antara
mereka yang menjawabnya. Ali ra. Menuturkan, Rosulullah saw. Bersabda: “Apabila
ada sejumlah jamaah lewat, cukuplah salah seorang di antara mereka yang memberi
salam. Demikian juga orang-orang yang diberi salam, cukup salah seorang di
antaranya yang menjawabnya.” (HR. Abu Dawud)
Dalam menjawab salam juga disunahkan
secara lengkap. Kemudian menjawab salam secara lengkap ditegaskan juga oleh
Allah SWT. “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka
balaslah penghormatannya itu dengan yang lebih baik, atau balaslah
(penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memeperhatikan
segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’: 86)
Kini sudah saatnya kita menyebarkan salam sebagaimana
yang dianjurkan oleh panutan kita Muhammad Rosulullah saw. Bukankah
melaksanakan sunnahnya memperoleh imbalan pahala? Jadi mari kita membiasakan
mengucapkan salam mulai dari sekarang. Setidaknya dalam keluarga kita sendiri,
ketika mau berangkat dan mau masuk rumah. Anas bin Malik ra. Memberitahukan,
Rosulullah saw. Pernah bersabda kepadanya: “Wahai anakku, jika kamu masuk ke
keluargamu, maka ucapkanlah salam, niscaya akan menjadi berkah bagi kamu dan
keluargamu.” (HR. Tirmidzi) sebab kebiasaan baik ini jika diikuti oleh
anak-anak, mendatangkan pahala bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar