Senin, 30 Juni 2014

Hikmah Puasa

Hikmah Puasa



Kata puasa dalam bahasa Arab adalah “Shiyom atau shaum”, keduanya merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Sedangkan secara istilah fiqh berarti menahan diri sepanjang hari dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari haid dan nifas bagi seorang muslimah. Puasa Ramadhan hukumnya wajib untuk semua Muslim yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan nash Al-Qur’an yang sifatnya qot’i dalam kajian ilmu fiqh.
Hikmah Puasa

Melatih Disiplin Waktu – untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Hal ini membantu kita tidur lebih lama teratur demi lancarnya puasa. Bagaimana untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).

Keseimbangan Dalam Hidup – pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipat gandakan.

Mempererat Silaturahmi – dalam Islam ada persaudaraan sesama Muslim, akan tampak jelas jika berasa di bulan Ramadhan. Orang memberikan tajil berbuka puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu Islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

Lebih Peduli Pada Sesama – dalam Islam ada persaudaraan sesama Muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di Masjid, memeberi ilmu Islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan – tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.

Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah – setiap langkah kaki manuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampa tidurnya orang puasa ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.

Berhati-hati Dalam berbuat – puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Hal ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

Berlatih Lebih Tabah – dalam puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalnya ada orang yang menggunjikan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah, tetapu kita tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa.

Melatih Hidup Sederhana – ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikt saja kita merasakannya nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu belaka.

Melatih Untuk Bersyukur – dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensyukuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah SWT.

Selain hikmah di atas masih ada beberapa manfaat yang dapat kita amabil yaitu:
1.      Menigkatkan ketaqwaan.
2.      Menigkatkan rasa syukur atas segala nikmat Allah.

3.      Orang yang berpuasa menyibukkan hatimu dengan pikir dan zikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar