Hikmah Puasa
Kata puasa dalam bahasa Arab adalah “Shiyom atau shaum”,
keduanya merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Sedangkan secara
istilah fiqh berarti menahan diri sepanjang hari dari terbit fajar sampai
terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang
menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari
haid dan nifas bagi seorang muslimah. Puasa Ramadhan hukumnya wajib untuk semua
Muslim yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Kewajiban berpuasa di bulan
Ramadhan berdasarkan nash Al-Qur’an yang sifatnya qot’i dalam kajian ilmu fiqh.
Hikmah Puasa
Melatih Disiplin Waktu
– untuk menghasilkan
puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat
yang cukup. Hal ini membantu kita tidur lebih lama teratur demi lancarnya
puasa. Bagaimana untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk
bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).
Keseimbangan Dalam
Hidup – pada
hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun
sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain
kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk
kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan
pahala yang dilipat gandakan.
Mempererat Silaturahmi
– dalam Islam ada
persaudaraan sesama Muslim, akan tampak jelas jika berasa di bulan Ramadhan.
Orang memberikan tajil berbuka puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi
ilmu Islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang
dilaksanakan di Masjid.
Lebih Peduli Pada
Sesama – dalam Islam
ada persaudaraan sesama Muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan,
orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di Masjid,
memeberi ilmu Islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi
keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
Tahu Bahwa Ibadah
Memiliki Tujuan –
tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari
yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil.
Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa
berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
Tiap Kegiatan Mulia
Merupakan Ibadah –
setiap langkah kaki manuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil
pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan
ibadah, sampa tidurnya orang puasa ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.
Berhati-hati Dalam berbuat
– puasa Ramadhan
akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita
menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Hal ini
menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga
dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing,
berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain
sebagainya.
Berlatih Lebih Tabah – dalam puasa di bulan Ramadhan kita
dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk
sangka, dan dianjurkan sifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada
kita. Misalnya ada orang yang menggunjikan kita, atau mungkin meruncing pada
fitnah, tetapu kita tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa.
Melatih Hidup Sederhana
– ketika waktu
berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikt saja kita merasakannya
nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan
bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu belaka.
Melatih Untuk Bersyukur
– dengan memakan
hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensyukuri nikmat yang kita miliki
saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri
nikmat Allah SWT.
Selain hikmah di atas masih ada beberapa manfaat yang dapat
kita amabil yaitu:
1.
Menigkatkan
ketaqwaan.
2.
Menigkatkan
rasa syukur atas segala nikmat Allah.
3.
Orang
yang berpuasa menyibukkan hatimu dengan pikir dan zikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar