Senin, 11 Agustus 2014

Pemuda Islam itu Menginspirasi

Pemuda Islam itu Menginspirasi



SEPANJANG peradaban manusia, kita tahu bahwa pemuda adalah sosok pelopor dalam segala hal. Bagaimana perubahan yang terjadi di setiap bangsa, pemuda adalah penggeraknya. Di balik setiap transformasi sosial, motor utamanya tak lain adalah pemuda. Ibarat sang surya, maka pemuda bagaikan sinar matahari yang berada pada tengah hari dengan terik panas menyengat.

Berbagai bakat, potensi, kecenderungan, baik mengarah kepada kebaikan maupun kepada kejahatan memiliki dorongan yang kuatnya ketika pada masa muda. Itulah sebenarnya, kegagalan dan keberhasilan seseorang, kematangan kepribadian manusia pada masa tua ditentukan oleh masa mudanya. Jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam, maka merekalah yang akan menbarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta menjadi nakhoda umat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat.

Oleh karena itulah para Sahabat Nabi yang masih muda memiliki andil dan peran sangat besar dalam menyebarkan agama ini baik dari sisi pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan Allah SWT. Dalam pentas sejarah Islam, dengan mudah kita mendapat pemuda-pemuda yang namanya terukit dengan tinta emas. Mereka layak menjadi uswah (teladan) bagi pemuda generasi sekarang. Panutan yang sangat rill di saat pemuda kini kehilangan figur yang bisa dicontoh.

Potret Pemuda Islam Terkini

Seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar yang kian memburuk, mereka asik dengan kesibukan dan kepentingan mereka sendiri. Bahkan seringkali bukannya mengajak kepada kebaikan, mereka malah tertawa arus kerusakan. Perzinaan, aborsi, minum miras, narkoba dll, hampir semua hal negatiff saat ini dilakukan oleh mayoritas pemuda.

Bukannya peduli dengan kerusakan yang terjadi dan ingin mengubahnya menjadi kebaikan, mereka lebih senang menghabiskan waktu luang mereka sendiri dengan sekedar belajar ilmu pengetahuan ataupun malah mengujungi tempat-tempat seperti Game Center, Rental PS, dkk.

Padahal jika dari sisi ekonomi, pergi ke tempat seperti itu mengeluarkan biaya dan tidak bermanfaat sedikitpun, bahkan malah membawa bencana. Sedangkan untuk pergi ke masjid, kita tidak usah mengeluarkan uang sepeserpun. Ditambah lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid bermanfaat, dan berpahala.

Maka seorang pemuda harus menyadari perannya di kehidupan, tidak sekedar asik dengan kepentingan sendiri, tapi juga peduli dengan keadaan sekitarnya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kaki seorang manusia dari sisi Allah pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya tentang ilmu (perkara): tentang umurnya, untuk apa dihabiskan? Tentang masa mudanya, untuk apa digunakan? Hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan? Ilmunya, bagaimana dia amalkan ilmunya?” (HR. Tirmidzy: 2461, dihasankan oleh syaikh al-Albny)

Pemuda memiliki potensi yang besar dalam perubahan, semangat yang berapi-api, kritis dalam berfikir, militan dalam bergerak dan masih banyak potensi lainnya. Yang jika semua potensi tersebut tidak dimanfaatkan untuk kebaikan, maka potensi yang besar tadi akan dimanfaatkan oleh nafsu untuk melakukan berbagai macam kerusakan besar.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain terkait bagaimana kriteria pemuda yang selamat (dinaungi Allah):

Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1.      Pemimpin yang adil.
2.      Pemuda yang tumbuh di atas kebaikan ‘ibadah kepada Rabbnya..
3.      Lelaki yang hatinya terpaut dengan Masjid.
4.      Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5.      Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kapada Allah’.
6.      Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sebunyi, hingga tangan kirinya tisak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7.      Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis,”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Keteladanan Pemuda Era Raulullah

Perlu kita fahamkkan, bahwa masa muda ialah untuk berkarya, periode emas dimana para pemuda zaman Rasululah saw. Mengerjakan seluruh jiwa dan raganya untuk kemenangan Islam.
Adalah Az Zubai bin Awwam. Ia adalah sosok pemuda teman diskusi Rasulullah, anggota pasukan berkuda, tentara yang pemberani, pemimpin dakwah Islam di zamannya dalam usia 15 tahun. Sementara Thalhah bin Ubaidillah, seorang pembesar utama barisan Islam di Makkah, singa podium yang handal, pelindung Nabi saat perang Uhuh berkacamuk dengan tujuh puluh luka tusuk tombak, donatur utama fill sabilillah, mendapat julukan dari Rasulullah: Thalhah si Pemurah, Thalah si Dermawan diusianya yang masih sangat muda.

Juga Sa’ad bin Abi Wwaqash, seorang berkuda Muslim yang paling berani di saat usianya baru menginjak 17 tahun. Ia dikenal sebagai pemanah terbaik, sahabat utama yang pertama kali mengalirkan darahnya untuk Islam, lelaki yang disebut Rasulullah sebagai penduduk surga. Zaid bin Tsabit, mendaftar jihad fii sabilillah sejak usia 13 tahun, pemuda jenius mahir baca-tulis. Hingga Rasullah bersabda memberi perintah: “Wahai Zaid, tulislah....”, ia mendapat tugas maha berat, menghimpun wahyu, di usia 21 tahun.
Juga Usman bin Zaid, namanya terkenal harum sejak usia 12 tahun, mukmin tangguh dan muslim yang kuat, Rasululllah menunjukan sebagai panglima perang di usianya yang ke-20 dan memimpin armada perang menggempur negara adikuasa Romawi di perbatasab dengan kemenangan gemilang.

Lalu, jika mereka pada usia seperti itu saja telah berhasil mempersembahkan karya luar biasa, bahkan ada yang mempersembahkan nyawa untuk membela Islam sehingga memperoleh syahid di jalan-Nya,, maka apa yang telah kita persembahkan?

Memang menjadi di salah satu tugas kita juga untuk menunjukkan pada masyarakat pemuda muslim yang diharapkan agama, bangsa dan negara adalah pemuda yang benar-benar ta’at pada Allah yang telah berIslam secara kaaffah (totalitas), tiidak setengah-setengah. Karena bisa jadi, pandangan masyarakat (yang diawali telah disebutkan) terhadap para pemuda disebabkan tak muncul sosok yang menjadi bukti bahwa pemuda muslim yang kaaffah-lah yang sebenarnya umat butuhkan.

Dengan adanya karakteristik sosok pemuda ideal yang dicontohkan dalam al-Qur’am dan al-Hadits diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pemuda dahulu, masa kini dan masa depan. Saadarilah, bahwa Islam menuggu peran para pemuda. Islam menunggu kita, kawan!

Pemuda yang senantiasa belajat Agama, mendalaminya, mengamalkannya, lantang mendakwahkannya, digarda depan mereka pionir perubahan mengajak manusia kepada Agama Tauhid Islam), karyanya menggemparkan dunia, bersemangat disetiap jalan kebenaran, merangkul dan mengajak masyarakat untuk taat kepada Allah dan RasulNya.

Inilah pemuda harapan ummat masa ini, mereka tauladan sesamanya dan impian orangtua kepada  setiap anak-anaknya. Itukah kalian...!!!?

Mari kita buktikan bahwa di atas pundak kepribadian Muslim  yang sempurnalah mat Islam akan berdiri kokoh dan kuat. Mari saling mengingatkan untuk senantiasa bersemangat dalam menjalani masa muda sebagai persembahan kita untuk Islam dan Allah ‘aza wa jalla.


Sumber: BDM Al Hikmah Universitas Negeri Malang