#IHSD
4 September diperingati sebagai Hari Jilbab sedunia atau
World Hijab Day. Keputusan untuk menjadikan hari ini sebagai hari khusus untuk
Muslimah berjilbab terjadi pada tahun 2004 silam di Inggris. Di hari itu,
ratusan orang yang berasal dari berbagai lembaga Internasional berkumpul untuk
melakukan konferensi menyusul pelarangan jilbab di Prancis.
Di awal tahun 2004, pmerintah Prancis mengeluarkan sebuah
peraturan kontroversial mengenai pelarangan penggunaan simbol keagamaan di
sekolah, termasuk juga jilbab. Pelanggarana itu menimbulkan reaksi keras dari
umat Islam di seluruh dunia dan melahirkan berbagai akso untuk mengecam
keputusan pemerintah Prancis ketika itu.
Keputusan yang dipelopori PM Jean-Pierre Raffarin itu juga
didukung oleh Presiden Prancis, Jacques Chirac yang berdalih bahwa pelarangan
simbol keagamaan adalah untuk mempertahankan sistem pemerintahan Prancis yang
sekuler.
Umat Islam tentunya tidak menerima keputusan itu dan mulai
melakukan aksi semonstrasi. Pada pertengahan Januari 2004, ribuan orang
memenuhi jalan-jalan di Eropa dan Timur tengah untuk memprotes rencana
pemerintah Prancis dinilai melanggar hak asasi itu.
Pada 7 Februari 2004, Muslim Prancis yang dikoordinasi oleh Movement for Justice and Dignity
menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Majelis Nasional Prancis. Sekitar
10.000 orang terlibat dalam aksi ini yang juga didukung oleh perwakilan
kelompok-kelompok agama dan aktivis HAM.
Arus penolakan terhadap keputusan pemerintah Prancis itu
membawa perwakilan lembaga internasional untuk berkumpul dan melaksanakan
konferensi di London, Inggris. Sekitar 300 orang delegasi yang mewakili
organisasi dari Inggris maupun Internasional berkumpul di London.
Konferensi internasional yang mengusung nama the Assembly
Protection of Hijab (pro-Hijab) ini dibuka langsung oleh walikota London, Ken
Livingstone, yang dikenal cukup vokal dalam membela hak-hak Muslim Inggris
dalam kebebasan untuk menjalankan ajaran Islam, termasuk juga permasalahan
jilbab. Dalam konferensi ini hadir pula tokoh Islam Internasional seperti Dr.
Yusuf Qardhawi dan Prof. Tariq Ramadhan.
Beberapa keputusan lahir dari konferensi ini. Diantaranya
menetapkan dukungan terhadap jilbab, rencana aksi untuk membela hak Muslim agar
tetap dapat menggunakan busana Muslim, dan penetapan 4 september sebagai Hari
Solidaritas Jilbab Internasional.
Tanggal itulah yang terus diperingati hingga kini sebagai
Hari Jilbab Sedunia. Karena meskipun di Indonesia Muslimah telah memiliki
kebebbasan dalama mengenakan busana takwa ini, tapi tidak demikian dengan
Muslimah di luar sana, khususnya mereka yang tinggal di negara barat. Muslimah
Eropa maupun Amerika masih menhadapi penolakan terhadap Muslimah berjilbab.
Salah satu kasus yang membekas di dalam iingatan adalah
tragedi yang menimpa Marwa El-Sherbini tahun 2009 silam. Marwa, Muslimah Mesir
yang berdomisili di Jerman, ini meninggal dunia setelah ditusuk beberapa kali
oleh seorang lelaki Jerman. Ironinya, Marwa meninggal dalam persidangan setelah
ia menuntut keadilan atas pelecehan yang dilakukan lelaki itu yang kerap
mencaci Marwa dengan sebutan?Teoris?. lelaki yang ditutupi identitasnya itu?
Lalu dikenal dengan Alex Weins? Tidak terima dengan keputusan pengadilan dan
menikam Marwa yang tengah hamil 3 bulan hingga tewas. Yang lebih enyedihkan,
suami Marwa yang hendak menolongnya justru ditembak oleh polisi yang mengiranya
sebagai pelaku.
Tak lama setelah kasus Marwa merebak di dunia Internasional,
timbul dukungan dari dunia Muslim Internasional untuk memperingati hari
kematian Marwa pada tanggal 1 Juli 2009. Mulai tahun itu pula diusulkan agar
tanggal 4 September yang pada awalnya merupakan Solidaritas Hilbab Sedunia
diubah menjadi Hari Jilbab Sedunia.
Sebagai Muslimah yang tinngal di negara mayoritas Islam, kita
tentunya patut bersyukur karena kini sudah tidak ada hambatan lagi bagai
Muslimah untuk melaksanakan kewajibannya. Rasa syukur itu harus diwujudkan
dengan pemgembangan diri untuk membuktikan bahwa hijab bukanlah sebagai
halangan dan bahwa Muslimah berjilbab pun mampu bersaing dengan perempuan di
seluruh dunia.
#ROHISSMANKERJOIHSD
Terimakasih kepada:
-Ayam Geprek (Jl. Raya Sukowati Sragen)
-Pink Laudry (Jetis, Kuto, Kerjo)
-Prima Com (Jl. Kerjo-Batujamus(Barat Kantor kecamatan kerjo))
-Toko Kelontong Sinta (Ds. Cangkir, Ngadirejo, Mojogedang)
yang telah memberi dikungan kepada program Rohis Sma N Kerjo peringatan #IHSD..
Peringatan #IHSD